Foto ilustrasi : panen sarang burung walet |
SASARAINAFM.COM |SIBERUT SELATAN - Bertani sarang burung walet menjadi salah satu pilihan usaha yang banyak dilirik karena keuntungan yang bisa diraup bisa mencapai puluhan juta hingga ratusan juta bahkan miliaran rupiah.
Saat ini, masyarakat di Siberut Selatan banyak memiliki usaha sebagai petani sarang burung walet dimana di sepanjang jalan tampak bangunan tinggi dengan suara rekaman kicauan burung walet yang nyaring terdengar saat melewatinya.
Yusman BJM, salah seorang petani sarang burung walet di Siberut Selatan mengatakan bahwa usaha di rumahnya baru dimulai beberapa bulan lalu, dan saat ini dia memiliki dua bangunan sarang burung walet.
"Awalnya sebenarnya kita mau membuat penginapan, namun karena beberapa pertimbangan, akhirnya kita memilih membuat sarang burung walet," ujar Yusman beberapa waktu lalu di rumahnya.
Ia menuturkan bahwa pada bangunan sarang burung walet perlu menyiapkan dan mengatur kondisi ruangan yang membuat walet nyaman dan mau hinggap di sana.
Diantaranya, pengaturan cahaya, penyemprotan, settingan rekaman suara burung walet, pengaturan suhu atau kelembaban ruangan, membuat tempat menempelnya sirip walet, dan lainnya.
"Kadang datang. Prosesnya lama, kadang setelah sekira 4 tahun baru bisa panen sekian ons," katanya.
Harga jual liur burung walet yang kaya manfaat dan fungsi, kata Yusman, sekira Rp10 juta per kilogram kepada pengumpul dari kota Padang.
"Kita sudah sempat panen dan baru mendapat setengah kilo sekali tiga bulan," katanya.
Sementara kendala bertani sarang burung walet ia katakan adanya hama seperti tikus dan kecoak. (KS)