.jpg)
 |
| Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Mentawai, Hatisama Hura saat menerima bantuan |
Bantuan hibah lima ekor sapi yang berusia sekira satu setengah tahun ini bernilai sekira Rp 100 juta.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kepulauan Mentawai, Hatisama Hura, mengatakan bahwa peternakan sapi tersebut menjadi sampel dan cikal bakal UPT peternakan sapi di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Pihaknya berencana mengembangkan kawasan peternakan secara padang penggembalaan dengan mempersiapkan lokasi.
"Ke depan kawasan peternakan yang akan kita kembangkan seluas 400 hektar di pulau Siberut yaitu Siberut Barat Daya dan pulau Pagai di Saumanganyak. Untuk wilayah Sipora hanya 200 hektar dan rencananya ke arah Berkat atau Betumonga," ujar Hatisama Hura, Senin (16/12).
Selain lima ekor sapi Simmental tersebut juga terdapat 11 ekor sapi Pesisir dan sapi campur Bali dari UPTD ternak Ruminansia Air runding di kawasan tersebut.
Kepala bidang peternakan DKPP Mentawai, Zakirman berharap tahun 2020 mendatang pihaknya juga bisa melakukan studi kelayakan lahan dan pembibitan ternak tersebut bisa berhasil dengan bekerjasama dengan Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Padang Mengatas.
Mempertimbangkan kesehatan dan perkembangan sapi tersebut, DKPP Mentawai berharap tahun 2020 mendatang atap rumah kawat kasa tempat sapi berlindung sudah bisa dipasang.
"Untuk pengembangbiakan sapi Simmental betina ini nanti kita lakukan dengan cara inseminasi buatan (ib),"imbuh Zakirman.
Sementara itu Sutrisno fungsional pengawas bibit ternak BPTUHPT Padang mengatakan bahwa
sumber pakan sapi simmental bisa berupa hijauan rumput alam, rumput gajah, rumput raja (king grass), dan rumput bede yang dikeringkan.
"Pemberian makanannya bisa dua kali sehari (dua kilogram per hari)
dan dilengkapi konsentrat,"ujarnya.
Diketahui, sapi Simmental ini dikenal sebagai sapi pedaging dan sapi penghasil susu.(KS)
