Ketua P2TP2A Limpapeh Rumah Nan Gadang Provinsi Sumatera Barat Hj.Nevi Zuairina |
Ketua P2TP2A Limpapeh Rumah Nan Gadang Provinsi Sumatera Barat Hj.Nevi Zuairina, usai melaksanakan workshop kepada wartawan mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya meminimalisir angka kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.
" Kegiatan ini merupakan upaya kita untuk menurunkan angka kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, yaitu memberdayakan kaum perempuan untuk mencegah terjadinya kasus kekerasan dan bagaimana menangani kasus kekerasan itu sendiri, " tuturnya.
Ia menyebutkan saat ini masyarakat atau korban kekerasan sudah mau melaporkan kejadian kepada petugas P2TP2A maupun ke pihak kepolisian, dimana sebelum banyak dinilai masyarakat yang justru tidak mau atau takut melaporkan kejadian tersebut kepada petugas.
"Alhamdulillah tahun ini sudah mengalami peningkatan, hal itu karena masyarakat sudah berani melaporkan kasus kekerasan kepada petugas P2TP2A atau kepolisian, kita tidak mau ibarat fenomena gunung es, muncul kepermukaan sedikit, tetapi sebenarnya kasusnya dibawa banyak," paparnya.
Menurutnya sebagian besar penyebab terjadinya kekerasan terhadap Perempuan dan Anak anak tersebut dipicu karena faktor rendahnya ekonomi masyarakat, meskipun sebenarnya ada banyak faktor munculnya kekerasan.
" Kalau faktornya sendiri itu karena ekonomi yang menghimpit, tidak lagi soal iman, tetapi kita melihat justru karena faktor ekonomi, itu makanya kita harus memberdayakan kaum perempuan untuk menambah ekonomi keluarga dan mewujudkan lingkungan yang ramah perempuan dan ana" sebutnya.
Lebih lanjut dikatakannya angka kasus kekerasan terhadap Perempuan dan Anak lebih tinggi terjadi di tingkat Kabupaten "Berdasarkan 800 kasus kekerasan yang terjadi di Sumatera Barat Tahun 2018, yang tinggi itu di tingkat Kabupaten, salah satunya adalah Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Lima Puluh Kota dan kabupaten lainnya," paparnya.
Ia menyebutkan hal serupa juga sudah dilaksanakan di tingkat Kabupaten/Kota lainnya di Sumatera Barat, Mentawai merupakan daerah terakhir pelaksanaan workshop, "Kegiatan workshop untuk tahun ini sudah tuntas, Mentawai yang terakhir, meskipun kepulauan kami tetap datang," pungkasnya.
Dalam acara tersebut turut hadir Ketua dan tim P2TP2A Kabupaten Kepulauan Mentawai, unsur organisasi ibu-ibu TP PKK Kabupaten Kepulauan Mentawai dan seluruh stakeholder terkait serta tamu undangan lainnya. (Red).