ASB gèlar pelatihan Simulasi Perencanaan di Tuapejat |
" Kita harapkan agar aparat desa bisa mengeluarkan SK bagi peserta simulasi,agar suatu waktu bencana itu datang, mereka yang kita latih ini bisa dilibatkan dalam kegiatan kemanusiaan, " ujar Erkanus, salah satu intruktur pelatihan simulasi bencana dari ASB di Tuapejat, Rabu (26/6)
ASB yang merupakan lembaga asal Jerman yang bergerak dalam memberikan bantuan masalah kebencanaan dan sosial ini kata Erkanus selalu eksis berperan dalam melakukan edukasi masalah kebencanaan kepada masyarakat Mentawai. Seperti pelatihan yang dilakukan saat ini ASB kembali melakukan pelatihan Simulasi Kebencanaan bagi Tim Penanggulangan Bencana (PB) desa Tuapejat Kecamatan Sipora Utara yang sebelumnya telah dibentuk oleh ASB.
Kata Erkanus, pelatihan diikuti tiga kelompok Tim PB yakni dari dusun Jati, dusun Kampung dan dusun Dusun Camp. Pelatihan itu kata Erkanus merupakan kegiatan kedua kalinya yang dilaksanakan di desa Tuapejat dan juga kegiatan akhir dari program ASB di Kecamatan Sipora Utara.
“ Ini merupakan kegiatan yang ke dua kalinya dilaksanankan di Desa Tuapejat dan sekaligus akan menjadi yang terakhir, karena masa kerja ASB di Kecamatan Sipora Utara telah selesai. Dimana sejak tiga tahun yang lalu pihak ASB terus melakukan pelatihan dan pemahaman tentang pengagulangan bencana alam, khususnya tsunami,” Kata Erkanus.
Sementara itu di Dusun Mapadegat dan dusun Berkat, Desa Tuapejat, kecamatan Sipora Utara, pihak ASB telah melakukan simulasi sebanyak masing-masing 3 kali, berbeda dengan dusun yang lainnya, melakukan simulasi bencana hanya 2 kali.
“ Kalau di kegiatan simulasi bencana di dua dusun ini, Berkat dan Mapaddegat kita melakukannya sebanyak 3 kali, sebenarnya semua dusun dilakukan 2 kali, tetapi, karena berhubung ada kegiatan lain seperti Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKG) di Mapaddegat dan kedatangan rombongan dari Kementirian dalam Negeri (Kemendagri) waktu itu,” terangnya.
Ia menjelaskan sebelum melakukan kegiatan simulasi bencana, seluruh Tim PB yang akan ikut simulasi terlebih dahulu mengikuti sosialisasi atau mendengarkan tutorial bagaimana melakukan pertolongan dan pencarian korban, serta bagaimana cara melakukan evakuasi mandiri dan membuat dapur di tenda pengungsian.
“ Dua hari sebelum melakukan kegiatan simulasi, kami memberikan sosisalisasi yang berkaitan dengan tugas seorang Tim PB, yaitu melakukan evakuasi mandiri dan melakukan pertolongan terhadap korban bencana alam, setelah itu baru kita melaksanakan simulasi satu hari,” terangnya.
Selain memberikan SK pihak ASB juga akan menyerahkan sejumlah aset berupa logistik dan alat-alat perlengkapan yang dibutuhkan dalam tenda evakuasi.
Kegiatan tersebut melibatkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Mentawai, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai, Palang Merah Indonesia (PMI) Mentawai, Oraganisasi Penyandang Disabilitas (OPD) Provinsi Sumatera Barat dan Masyarakat Tuapejat. (Red)