Sekda Mentawai Martinus Dahlan Ajak Masyarakat Mentawai Jaga Lingkungan Pantai |
SASARAINAFM.COM, TUAPEJAT — Dalam
rangka menyambut Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2019, Sat-Polair
Polres Mentawai menggelar Aksi bersih-bersih di lingkungan destinasi wisata
Pantai Dusun Jati, Desa Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara, Pada Rabu (20/02).
Kegiatan yang dibuka oleh
Wakapolres Mentawai Kompol A. Surya Negara tersebut bertujuan untuk menjaga
kebersihan di lingkungan tempat rekreasi dengan melibatkan unsur pemerintah
terkait, seperti Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Mentawai, Dinas Kesehatan
Mentawai, Dinas Pariwisata, Komunitas Surfing Ag'gau Board Rider, Tim relawan
Pahlawan Sampa dan Masyarakat setempat..
"Kita melaksanakan gotong
royong membersihkan pantai Jati ini dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional,
dimana lini sektor nya Pol Airud Polres Mentawai, dimana ini merupakan wujud
rasa kepedulian kita terhadap kebersihan lingkungan dan mengatasi masalah
sampah, terutama di pantai wisata ini, " kata Surya Negara Kepada wartawan
di sela-sela kegiatan tersebut.
Ia menyebutkan kegiatan tersebut
tidak hanya dilakukan di pantai Jati saja, namun Pol-Airud di tingkat Polsek
juga diinstruksikan untuk melakukan kegiatan serupa," ditingkat Polsek,
juga kita instruksikan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama
yang berpemukiman di pesisir pantai untuk tidak membuang sampah plastik di
laut," paparnya.
Sementara itu Sekda Mentawai
Martinus Dahlan dalam sambutannya mengajak seluruh Masyarakat Mentawai untuk
saling menjaga kebersihan lingkungan, terutama kebersihan pantai, yang menjadi
andalan wisata di Kepulauan Mentawai ini.
Ia menyebutkan persoalan
penanganan sampah merupakan tanggung jawab bersamaan, dimana hal itu menjadi
permasalahan di Dunia, terutama sampah plastik yang tidak bisa cepat terurai
dengan cepat, oleh karena itu ia meminta kepada seluruh Masyarakat untuk
mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
"Kegiatan seperti ini harus
kita lakukan terus menerus, tidak hanya pada momen-momen tertentu, tetapi
bagaimana kegiatan ini diagenda paling tidak sekali sebulan, jadi kebersihan
tetap terjaga dan masyarakat akan termotivasi untuk menyadari pentingnya
kebersihan lingkungan," tuturnya.
Sementara itu Karen Ball warga
negara Inggris yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, menyampaikan
terima kasih kepada pemerintah dan seluruh Masyarakat Mentawai yang sudah
menggelar aksi bersih-bersih dan mau menjaga kebersihan lingkungan, dimana Ia
dan Tim relawan Pahlawan Sampah dibawa naungan A Perfect Foundation sebuah
yayasan peduli sampah di Negara Australia, hampir setiap hari memungut sampah
plastik dan mendaur ulang sampah tersebut menjadi produk yang bermanfaat..
"Saya sangat senang melihat
pantai bersih dan terima kasih kita mau menjaga kebersihan, jangan buang sampah plastik sembarangan,
karena sampah plastik lama hancur, dan bahaya untuk kelanjutan hidup, sampai ke
anak cucu, mari kita bersama-sama menajag sampah, dan memanfaatkan daur ulang
sampah plastik, " tuturnya dalam bahasa Indonesia logat bule.
Di tempat yang sama Sekretaris
Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Mentawai Ruslianus mengatakan bahwa pihaknya
telah berupaya melalui petugas kebersihan yang disebut pasukan kuning,
melakukan kegiatan rutin mengumpulkan
sampah di tong sampah yang telah disiapkan oleh KLH di beberapa titik.
"Sekarang ini upaya kita
dari Pemerintah melakukan pengumpulan sampah, kemudian angkut dan buang,
sementara untuk pengelolaan samapah sendiri kita belum siap, dan kita baru
punya Tempat Pembuangan Sementara (TPS), lalu Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
belum ada, nah ini kedepan harapan kita TPA harus ada, " imbuhnya.
Menurutnya persoalan samapah
sebenarnya sudah menjadi persoalan dunia, namun untuk Mentawai belum begitu
banyak, namun tak tertutup kemungkinan sampah akan meningkat dengan seiring
bertumbuhnya jumlah penduduk. Untuk sekarang saja pihaknya mengumpulkan sampah
seputar Tuapeijat mencapai 2,2 - 2,6 Ton per hari.
"Disamping itu tugas kita
yang paling berat adalah merubah pola pikir kita masyarakat untuk benar-benar
sadar akan kebersihan, untuk itu ini merupakan tanggung jawab bersama,"
timpalnya.
Menurutnya samapah merupakan
bencana kedua setelah stunami, karena apabila samapah sudah berserakan akan
berdampak pada wabah penyakit, sehingga akan mengganggu kesehatan. Ia juga
menghimbau masyarakat untuk membuang sampah ke tong yang sudah disiapkan pada
pukul 05:30 Wib, karena petugas berseragam kuning akan datang mengumpulkan
sampa pada pukul 06:00 Wib.
"Harapan kita pada pukul
07:00 Wib tidak ada lagi samapah, sehingga keindahan lingkungan akan nampak
terutama di seputar jalan raya Tuapeijat, sebagai pusat Kabupaten, sementara
sekarang petugas kita ada 18 orang dengan fasilitas 8 unit betor, kemudian dibantu
dengan truk pengangkut sampah, " tuturnya. (rd)