SASARAINAFM.COM,
TUAPEJAT - Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BKPSDM) Mentawai Oreste Sakeru memprediksi jumlah pendaftar Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) 2018 di Kepulauan Mentawai mencapai 2000 orang..
Dimana
sesuai pengumuman resmi dari BKPSDM Mentawai membuka 300 kuota formasi CPNS
yang didominasi formasi Guru dengan kuota berjumlah 145 terdiri dari 104 guru
Sekolah Dasar (SD) dan 41 Guru SMP yang tersebar di Kepulauan Mentawai,
kemudian menyusul tenaga kesehatan dengan kuota formasi 105 orang, sedangkan
kuota penerima CPNS untuk formasi tenaga teknis sebanyak 50 orang.
"Kita
prediksi jumlah peserta yang akan mendaftar nanti, kurang lebih mencapai 2000
orang, tentu pendaftarannya secara online, persyaratannya sudah ada disebarkan
melalui elektronik, kalau tidak memenuhi syarat secara otomatis sistem akan
menolak pemberkesannya, "terangnya kepada wartawan di Tuapeijat, pada
Jumat (21/09).
Sementara
itu tentang kepastian pelaksanaan ujian
di Kepulauan Mentawai, menurut Oreste, pihaknya
masih menunggu persetujuan dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Jakarta untuk
menetapkan lokasi ujian, yang mana usulan lokasi pelaksanaan ujian sudah
disampaikan ke Kantor Regional BKN 12 Pekanbaru.
"Sebelumnya
kita sudah mengundang tim dari Kanreg BKN 12 Pekanbaru untuk melihat lokasi
pelaksanaan ujian, dan hal itu sudah disampaikan ke BKN Pusat, buktinya pada
saat Rakor di jakarta tiga minggu lalu, sudah ditayangkan titik-titik lokasi
pelaksanaan ujian termasuk Mentawai, namun titik yang kita usulankan tidak
sesuai yaitu di Siberut, tetapi sudah kita perbaiki titiknya di Sipora, "
paparnya.
Lebih
lanjut dikatakannya untuk mendukung pelaksanaan ujian nanti, pihaknya akan
menggunakan 40 unit komputer milik SMA N 2 Sipora Utara, yang berada di Jalan Raya
Tuapejat Km 7, Kecamatan Sipora Utara.
"Kalau
ada dua ribu peserta dengan fasilitas komputer yang ada, satu hari dengan pelaksanaan ujian 4 kali,
maka akan ada 160 peserta ujian yang selesai, dengan demikian ujian akan
memakan waktu selama kurang lebih 12 atau 13 hari, " paparnya. .
Disamping
itu untuk mengantisipasi terjadinya gangguan listrik, pihaknya telah menyiapkan
gengset yang sudah diuji coba sebelumnya, hal itu dianggap mampu menyalakan
semua perangkat. Sementara itu pihaknya juga akan memperkuat server agar
pelaksanaan ujian bisa berjalan dengan baik.
"Kita
sudah siapkan gengset dan itu memadai, namun kita juga akan menyurati pihak PLN
agar selama pelaksanaan Ujian berlangsung listrik tidak padam di lokasi Ujian,
" tutupnya. (Red)