Panduan, Cara, Tips, Trik, atau Teknik Wawancara Radio
RADIO modern menghadirkan program berita untuk pendengarnya, apa pun format radionya. Berita atau informasi aktual menjadi kebutuhan semua pendengar.
Sayangnya, masih banyak program siaran pemberitaan radio yang dibuat "asal jadi". Malah ada beberapa stasiun radio yang “malas” dan cukup mengutip dari koran harian atau situs di internet. Ini bisa dimaklumi karena jurnalisme radio di Indonesia terbilang baru dipraktikkan, setelah di masa Orde Baru dimanjakan sekaligus dipaksa untuk merelay 13 program berita dari RRI..
Satu di antara beberapa kelemahan jurnalisme radio di Indonesia adalah dalam soal teknik wawancara.
Wawancara sebagai metode untuk mengungkap fakta dalam jurnalisme, jelas bukan hanya sebatas tanya-jawab yang linier antara sumber berita dengan reporter atau presenter dalam talk show.
Ada hal yang lebih luas dalam wawancara yaitu seni wawancara. Soal seni wawancara ini yang rata-rata tak dikuasai reporter-reporter pemula. Bahkan tak menutup kemungkinan dialami juga reporter senior.
Wawancara bukan perkara sederhana. Wawancara radio juga jelas berbeda dengan wawancara untuk media cetak, online, dan televisi, baik dari segi teknik, prosedur, dan pendekatan.
Wawancara bukan perkara sederhana. Wawancara radio juga jelas berbeda dengan wawancara untuk media cetak, online, dan televisi, baik dari segi teknik, prosedur, dan pendekatan.
Wawancara radio juga membutuhkan kualitas suara yang prima serta pernyataan narasumber yang bernilai berita tinggi..
Salah satu buku yang layak menjadi panduan para jurnalis radio adalah Seni Wawancara Radio karya Jim Beaman. Wartawan senior Radio BBC Inggris ini cukup lengkap mengulas hal-hal yang berkaitan dengan wawancara radio.
Dalam buku ini ia mengulas sejarah wawancara di Inggris, peran dan tujuan wawancara radio, juga mencakup hal-hal yang membuat suatu wawancara mengesankan dan dikenang, alasan narasumber bersedia diwawancarai hingga jenis-jenis wawancara.
Disajikan juga kode etik yang harus dipatuhi reporter. Misalnya, bagaimana mewawancarai pelaku kriminalitas, anak-anak, hingga wawancara hit and run (cegatan) yang kerap dilakukan reporter di Indonesia.
Teknis wawancara dibahas di bab lima, mulai wawancara untuk dokumenter, wawancara lewat satelit, wawancara lewat mobil, hingga wawancara untuk program majalah udara.
Salah satu buku yang layak menjadi panduan para jurnalis radio adalah Seni Wawancara Radio karya Jim Beaman. Wartawan senior Radio BBC Inggris ini cukup lengkap mengulas hal-hal yang berkaitan dengan wawancara radio.
Dalam buku ini ia mengulas sejarah wawancara di Inggris, peran dan tujuan wawancara radio, juga mencakup hal-hal yang membuat suatu wawancara mengesankan dan dikenang, alasan narasumber bersedia diwawancarai hingga jenis-jenis wawancara.
Disajikan juga kode etik yang harus dipatuhi reporter. Misalnya, bagaimana mewawancarai pelaku kriminalitas, anak-anak, hingga wawancara hit and run (cegatan) yang kerap dilakukan reporter di Indonesia.
Teknis wawancara dibahas di bab lima, mulai wawancara untuk dokumenter, wawancara lewat satelit, wawancara lewat mobil, hingga wawancara untuk program majalah udara.
Judul : Seni Wawancara Radio
Judul Asli : Interviewing for Radio
Penulis : Jim Beaman
Penerjemah : Christian Evert dan Wandy N. Tuturoong
Penerbit pertama : Routledge, 2000
Penerbit : Radio 68H (PT Media Lintas Inti Nusantara),
Cetakan Pertama, Juni 2002
Tebal : x + 235 halaman
Judul Asli : Interviewing for Radio
Penulis : Jim Beaman
Penerjemah : Christian Evert dan Wandy N. Tuturoong
Penerbit pertama : Routledge, 2000
Penerbit : Radio 68H (PT Media Lintas Inti Nusantara),
Cetakan Pertama, Juni 2002
Tebal : x + 235 halaman