Penjemuran Ikan Asin di Desa Tuapejat
Sasarainafm.com I Tuapejat – Pengusaha ikan asin di Desa Tuapejat, Kecamatan Sipora Utara mengharapkan bantuan penjemuran ikan asin yang tertutup. Salah satu pengusaha ikan asin, Azni mengaku terkendala untuk menjemur ikan asin saat musim hujan.
“Saat ini proses penjemuran ikan asin masih secara manual. Saat musim hujan, usaha ikan asin agak macet dan mengandalkan sisa stok pengeringan di saat cuaca panas,”tutur Azni, Rabu (19/10/2022).
Ketika hujan, ikan asin yang dijemur ditutup dengan seng dan terpal tanpa atap yang memadai. Jika cuaca panas, kata Azni, proses penjemuran ikan asin ukuran jumbo menghabiskan waktu dua hari. Sementara ukuran kecil, satu setengah hari.
Ia mengatakan pembelian ikan langsung dari nelayan dan untuk penjualan ikan asin masih seperti biasa dan belum ada kenaikan harga.
“Ikan asin super seperti jenis sawai, kerapu, gole-gole, dan gabur dijual Rp 120 ribu per kilogram. Ikan karang biasa seperti kakap merah, ikan tambak, nawi, dan turisi dijual Rp 80 ribu per kilogram,"ujar Azni.
Pangsa pasar ikan asinnya mencapai warga di kota Padang, Jakarta, Yogya, dan kota lainnya untuk oleh-oleh.
Terkadang, tingginya permintaan ikan asin, Azni mengaku tidak sanggup mencukupi permintaan konsumen. Sementara untuk omset usaha ikan asin, Azni menghabiskan Rp 2 juta hingga Rp 3 juta setiap trip kapal. Dalam seminggu, Ia bisa memasok ikan dari nelayan sebanyak empat kali.(KS)