![]() |
Foto Ilustrasi murid SD ( foto : internet ) |
Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Mentawai Emilia Butar Butar mengatakan bahwa rencana pembangunan gedung sekolah di Tuapeijat tersebut merupakan salah satu program prioritas utama, dimana sekolah ini memiliki murid yang jumlahnya paling banyak di Kecamata. Sipora Utara.
“ SDN 13 Tuapeijat merupakan salah satu SD yang memiliki murid yang cukup banyak, namun bangunan tersebut berada pada zona yang tidak aman, itu menurut pihak kebencanaan, karena dinilai berada dekat pantai, “ paparnya kepada sasarainafm.com baru-baru ini di ruang kerjanya.
Ia menyebutkan sebelumnya pihaknya telah membahas persoalan lahan tersebut bersama Badan Perencanaan Pembanguan Daerah (Bappeda) Mentawai, yang mana kata Emilia anggaran penyediaan lahan tersebut sudah disetujui, namun setelah dibahas di tinggkat Provinsi anggaran tersebut tidak disetujui.
Penyediaan lahan seluas 2 Hektar tersebut kata Emilia menelan biaya sebesar Rp 2 Miliar, “Lahan perencanaan pembanguan relokasi SDN 13 Tuapeijat, sebetulnya sudah dibahas, sudah dibuatkan Rencana Kerja Anggaran (RKA) namun setelah dibahas di tingkat Provinsi belum lolos, “ timpalnya
Selain SDN 13 Tuapeijat kata Emilia SDN 01 Sioban, Kecamatan Sipora Selatan juga menjadi prioritas untuk direlokasi, sebab bangunan sekolah tersebut sangat dekat dengan pantai dan memiliki murid terbanyak di Kecamatan Sipora Selatan.
“Untuk SDN 01 Sioban, rencananya direlokasi ke dekat Puskesmas Sioban yang baru direlokasi, nah masyarakat disana mau menjual lahannya seluas 2,5 Hektar dengan harga Rp 200 Juta dan dia mau menunggu kapan kita siap dengan anggarannya, tetapi pemilik lahan di tuapeijat berbeda, dia mau jual kepada siapa saja yang cepat membeli lahannya,” paparnya.
Lebih lanjut dikatakannya terkait keterbatasan anggaran di daerah, pihaknya diminta oleh Bupati Mentawai untuk melayangkan proposal ke Kementrian untuk membantu pembanguan relokasi sekolah melalui anggaran Pusat.(Red)