![]() |
Ilustrasi : Siswa-Siswi SMA Persiapkan Diri Jelang UASNBK dan UNBK |
SASARAINAFM.COM,
TUAPEJAT- Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Sipora sudah mulai
mempersiapkan diri jelang Ujian Akhir Sekolah Nasional Berbasis Komputer
(UASNBK) yang mulai dilaksanakan pada 11 sampai 25 Maret 2019 mendatang,
sementara Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mulai tanggal 1,2,4 dan 8
April 2019.
“Kalau
UNBK dia empat hari, karena ada Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika kemudian bidang studi pilihan,
misalnya IPA ada Kimia, Fisika dan Biologi, kalau di IPS ada Sosiologi, Ekonomi
sama Geografi, jadi mana yang mereka pilih itu yang mereka ujian, makanya empat
hari mereka ujian, kalau dulu kan sampai enam hari,” kata Kepala Sekolah SMAN 2
Sipora, Helimursida, Jumat (22/2)..
Sebelum
masuk UASNBK siswa akan mengikuti ujian praktek yang dimulai dari tanggal 4
sampai 9 Maret mendatang, selain itu siswa SMAN 2 Sipora akan menggelar
pagelaran seni budaya 2 Maret termasuk bagian dari penilaian guru-guru sebagai
tambahan nilai praktek siswa.
Dikatakan
Helimursida, UASNBK lebih penting ketimbang UNBK, sebab penentu kelulusan siswa
adalah masing-masing Sekolah, bukan lagi dari hasil UNBK Provinsi atau pusat.
“Penentu
kelulusan itu adalah pihak sekolah, tapi ada beberapa kriterianya yaitu sikap
(kehadiran, tingkah lakunya, tidak terlibat narkoba, pergulan bebas, LGBT).
Kalau kehadiran ini misalnya 80 persen, nah kalau kurang dari 80 persen ini,
bukan berarti tidak lulus tapi mungkin kita tunda kelulusannya, dia penuhi
dulu,bukan hanya itu, misalnya juga nilai-nilai lain yang tidak memenuhi syarat,
atau tugasnya, di perbaiki dulu, di lengkapi, kalau sudah baru nanti kita
nyatakan lulus,” ujar Helimursida..
Ia
menyebutkan, kenapa UASNBK sangat penting bagi siswa, sebab UASNBK juga
merupakan ujian sistem online, dan kelulusan siswa ditentukan oleh sekolah
terkait kriteria dan kemampuan siswa dilihat langsung oleh guru-guru yang
mengajar di sekolah masing-masing, maka sekolah bisa menentukan siswa tersebut
layak lulus atau tidak dengan cara musyawarah bersama Kepala Sekolah serat
guru-guru, selain itu UNBK tidak memiliki standar kelulusan siswa.
“Kalau
kita berpatokan ke UNBK saja, smentara anak ini bagus nilainya di UASNBK, kan
kasihan juga anak-anak tidak lulus, maka ini diserahkan ke sekolah, sistem
seperti ini sudah jalan dua tahunlah,” ungkapnya.
Sementara
jumlah siswa Kelas XII SMAN 2 Sipora sebnayak 174 orang, 100 jurusan IPA dan 74
jurusan IPS. (Suntoro)