![]() |
Sekda Mentawai Martinus Dahlan (tengah baju putih) berfoto bersama seluruh peserta pelatihan SAR |
SASARAINAFM.COM,
TUAPEJAT —Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Search And Rescue (SAR) Kelas B
Mentawai mengadakan pelatihan Potensi SAR "Water Rescue" atau
pertolongan di air kepada 35 orang dari
perwakilan berbagai Instansi dan organisasi yang ada Kepulauan Mentawai.
Kegiatan
yang digelar untuk kali pertama itu dilaksanakan selama dua hari mulai Rabu
hingga Kamis, (12-13/12), hari pertama kegiatan pemaparan materi dan teori di
Aula Hotel Graha Viona Jalan Raya tuapejat Km 7 dan hari kedua kegiatan praktek
pertolongan di air dilaksanakan di dermaga Tuapejat..
Kepala
Kantor SAR Mentawai Akmal mengatakan kepada wartawan pada Rabu (12/12) kegiatan
tersebut merupakan program dari Kantor SAR setiap Tahun memberikan pelatihan
Potensi SAR. Dimana kedepan para tim Potensi SAR yang dilatih akan dilibatkan
dalam operasi pencarian dan pertolongan di air, jika itu diperlukan.
“Ini
memang program kerja kantor SAR setiap tahun di seluruh Kantor SAR melatih
potensi SAR sesuai dengan kondisi alam, kalau kita di Kepulauan Mentawai yang
dikelilingi laut, maka latihan teknik pertolongan di air yang kita berikan,
tujuan kita untuk mengoptimalkan operasi SAR di Mentawai, “ ungkapnya.
Ia
menyebutkan kecelakaan dan bencana yang ditangani Tim SAR terbagi atas tiga
diantaranya Kecelakaan Kapal, Kecelakaan Pesawat dan Kecelakaan Penangan
Khusus, dimana Tim SAR akan turun saat kondisi darurat itu terjadi.
"Kalau
kecelakaan kapal artinya semua kecelakaan laut baik perahu nelayan dan kapal
penumpang, kemudian penanganan kecelakaan pesawat, selanjutnya penangan khusus
artinya penanganan khusus seperti kecelakaan di darat, misalnya kecelakaan
mobil, orang hanyut di sungai, orang hilang di hutan dan sebagainya, "
paparnya..
Ia
menyebutkan dari 20 operasi SAR yang dilakukan Tahun 2018 ini, 75 persen
merupakan penanganan kecelakaan kapal, "Artinya 15 kali kita melaksanakan
operasi penanganan kecelakaan kapal, selebihnya penanganan lain seperti
keracunan masal, anak hanyut, orang tersesat di hutan dan penggunaan
banjir," terangnya
Lebih
lanjut dikatakannya sejauh ini Kantor SAR Mentawai yang dibantu oleh Tim
Gabungan BPBD, TNI dan Polri, telah mencatat sedikitnya telah mengevakuasi 186
jiwa koraban kecelakaan kapal yang selamat, kemudian 6 ditemukan meninggal dan
33 orang dinyatakan hilang.
Kegiatan
tersebut dibuka langsung oleh Sekda Mentawai Martinus Dahlan dan dihadiri oleh
Unsur Forkopimda dan seluruh peserta di Hotel Graha Viona. (Rd)
.